Secangkir Merah Maroon di Dongeng Kopi

Red Eye Coffee

Malam hari ini cukup berkabut, dengan sisa hujan yang mendundang sendu. Sama, beberapa orang pun masih terjaga dengan kegelisahannya masing-masing. Ada satu cara untuk membuatmu kembali menyenangi hidupmu dan kembali menemukan dirimu. Ya, mencoba sensasi baru dalam hidup, salah satunya tentang rasa baru pada minuman yang biasa kau teguk di malam hari, kopi. Dia kah si jahat yang membuatmu makin berkantung mata? Jangan buru-buru menyimpulkan, kopi tak sejahat itu. Ia hanya mencoba membantumu lebih kuat menjalani kehidupan. Kami, Dongeng Kopi Jogja tak ingin membuatmu terus menerus merasakan kopi yang pekat dan pahit, ada cara kami untuk membuatmu mengalami sensasi cantik sebuah Espresso yang berpadu dengan cita rasa manisnya buah bit.

Kopi selalu saja memunculkan inspirasi bagi mereka yang mampu memaknainya, kopi lekat dengan makna. Inspirasi itu pun muncul secara tak sengaja ketika kedai ini memulai perjalanannya pada tahun kedua, 2015 lalu. Bubuk red velvet berwarna merah muda nampaknya sangat manis dan cantik dipandang, serta lembut. Namun, bagaimana jika ia dipadukan dengan si hitam Espresso? Seperti perempuan dan laki-laki yang saling melengkapi, sehingga membentuk harmoni yang indah dirasa sanubari.

Kami kemudian meraciknya, secara iseng namun dengan sepenuh hati. Akhirnya kami memberanikan diri untuk meluncurkan sajian kopi yang indah disebut Red Presso. Racikan ini kemudian menghasilkan warna merah maroon cantik yang membuat kami tersenyum ketika pertama kali melahirkannya kedalam cangkir-cangkir hitam. Terkadang sebuah ketidaksengajaan mampu menghadirkan sensasi yang tidak biasa. Seperti ketika dalam perjalanan, kita menikmati alurnya bukan hanya tujuannya. Begitupun kami, apapun tujuan para sahabat mampir ke kedai sederhana ini, kami menikmati alur untuk mencoba memberikan pengalaman ngopi di Jogja sebaik-baiknya. Terlepas dari tujuan masing-masing yang singgah dan duduk di bangku-bangku kayu ini.

Adalah sebuah kebahagiaan hati bagi kami ketika beberapa sahabat yang mampir kemudian mengesankan Red Presso ini ke dalam beberapa kata seperti, “kok kepikiran?”, Rasanya unik, ya?” Begitulah, senang rasanya sekali lagi memberikan cerita baru ke dalam pengalaman ngopi di Jogja. Membuat sajian ini tidak serumit kedengarannya, cukup sederhana namun dimaknai sepenuhnya. Adalah bubuk red velvet yang dicampurkan rata dengan single-shot Espresso, kemudian dituangkan susu segar di dalamnya. Setelah itu tentunya, kami memberikan foam untuk kelembutan dalam lidahmu. Tak lupa, kami pun mempercantik tampilan Red Presso dengan latte art melalui tangan-tangan barista yang juga dengan senang hati kau ajak mengobrol

Ya, memang begitu. Racikan-racikan kopi di kedai ini selalu memberikan inspirasi tiada henti, baik untuk kami sendiri bahkan mungkin untukmu yang pernah atau akan menepi sejenak di kedai berkonsep kopi, buku, dan komunitas ini. Tenanglah, kami tak hanya menjual kopi-kopi itu, tapi kami pun memberimu teman sembari menikmati mereka. Dapat kau lihat tumpukan buku dan terkadang jika kau beruntung, akan kau miliki rekan baru dalam diskusi dan bedah buku yang kami adakan bersama Indie Book Corner. Menikmati kopi nampaknya semanis itu, seperti manis buah bit yang dipadukan dengan pahitnya Espresso dalam Red Presso kami. [ASDP]