Rembulan di Cangkir Cappucino, Kopi yang yang semakin cair di hadapanmu

Seseorang perempuan duduk di depan meja bar memesan cappuccino dan menambahkan rembulan yang sebesar bola pingpong pada cangkirnya. Menjelang senja beringsut pergi, ia menggenapkan pesanan dengan semangkuk soto betawi.

Di bumi yang sebesar merica ini, satu satunya orang yang makan soto betawi bersanding cappuccino barangkali bisa dihitung jari. Paling cuman dua. Kalau enggak kamu, palingan cuman bekas kekasihnya Sukab.

Dahulu orang merasa asing bila menu cappuccino disandingkan dengan soto. Namun akhir akhir ini tabrakan menu sering kita dapati di banyak kedai. Bubur Ayam bersanding dengan menu kopi. Masakan Padang bersanding dengan menu kopi espresso, Bakmi Jawa dijejeri dengan menu kopi, Prasmanan Jawa dilengkapi menu kopi, Seksinya kedai kopi sebagai bisnis kini menjadikan ia menjadi luwes. Bertautan dengan banyak sekali menu yang tidak hanya sandingan dengan pasta, kue basah kue kering maupun french fries. Kini sangat cair sekali kopi dipadukan dengan menu makanan beragam.

Sepenggal cerita itu diadaptasi dari satu cerita besutan Seno Gumira Ajidarma. Salah satu orang yang sangat piawai menulis dalam banyak gagrak. Mulai dari Cerita Silat, Komik, Cerita Pendek, Novel, Puisi, Film, Fotografi dan juga seni dan gaya hidup. Koleksi tulisan tulisan Seno Gumira Ajidarma bisa dibaca kawan-kawan sekalian di Taman Baca Alimin. Petualangan Sukab, Alina, Maneka bisa kau baca sembari menikmati secangkir kopi