“Label untuk kopi yang diseduh untuk #MakeYourOwnCoffee, kami beri nama kopi Tjap(ing)Gunung“
Bermakna ganda. Satu kopi dari gunung, yang kedua artinya pelindung kepala yang biasa dipakai petani. Kopinya bisa macam macam. Bisa dari mana saja, tergantung persediaan mana yang sedang produksi berlebih tidak terserap cepat. Karena prinsipnya membantu biar cepat habis stok melimpah di kebun lewat sesi seduh suka suka bayar suka suka ini.
Sehaluan dengan penyelenggaraan @kelasseduh yang kopinya menyesuaikan yang sedang berlimpah kopi dari gunung mana itu yang kita pakai dan bagikan ke peserta.
Jadi, kalau kamu ikutan babak MYOC juga lolos saringan @kelasseduh itu artinya turut andil menyerap risau stok berhenti petani di kaki giri. Meski kecil kebermanfaatan itu semoga menjadi berkah. Hal yang tidak muluk muluk kami lakukan meski kecil dengan serapan yang belum sebesar pabrik. Seperti ungkapan orang bijak, bahwa kalau hendak melakukan sesuatu, paling utama adalah niatnya. Nah niat itulah yang kerap mendasari kami melakukan beberapa hal di Dongeng Kopi. Baik tindakan maupun agenda yang terselenggara, niat baik yang selalu kami muliakan.
Sebab kalau soal hasilnya seperti apa, sejatinya kami serahkan kepada yang maha segalanya. Manusia hanya berusaha.