Kopi Lelet, Wahana Ngopi & Menuang Ekspresi di Batang Sigaret

Kopi Lelet, Rembang

Kopi sebagai wahana berekspresi, sekaligus bisa dinikmati itu diwakili oleh kopi lelet dari Rembang. Satu kopi tradisional khas yang konon lahir dari tukang kapal

Kalau soal banyak akal sepertinya masyarakat kita itu sejatinya juara. Selain bagian dari berekspresi, juga cocok buat mengisi waktu luang menunggu kawan datang, atau menyimak lawannya berbincang. Gilingannya super halus serupa bedak, kentalnya bukan main! Sedangkan ampasnya, digunakan untuk menggambar pada batang sigaret

“Nggo kegiatan!” 

Tradisi melukis sigaret diluar daerah Rembang seperti Jawa Timur yang dikenal dengan sebutan ‘nyethe‘. Menggunakan tusuk gigi atau batang korek, ampas kopi halus sedikit basah tadi disapukan ke batang rokok sehingga menambah tebal. Selain aromanya menjadi unik, rokok jadi lebih lama habisnya. Kopinya diseruput, rokoknya disedot. Nikmat benar pastinya!

Dikutip dari Detik, kopi lelet secara proses sangrai tradisional menggunakan pembakaran dari akar kayu jati, untuk menimbulkan aroma sedap. Pada saat disesap, pekat dan pahitnya tersisa lama di lidah.

Ada kenikmatan tersendiri menikmati kopi aseli Lasem ini. Satu kecamatan di kabupaten Rembang yang punya banyak sekali peninggalan sejarah masa silam.

Sudah pernah lelet rokokmu biar awet? Barangkali kiat hemat di masa pandemi bisa praktikkan gaya nglelet biar tahan lama habisnya.