Kawa, Daun Kopi yang Jadi Minuman Khas Minang

Kawa, Minuman khas Minang

“Meski tidak sepenuhnya seperti kelapa, bagian-bagian kopi hampir semuanya dapat dimanfaatkan. Termasuk daunnya. Adalah kawa, minuman dari daun kopi yang cara pembuatannya diseduh seperti teh. Populer di Sumatera Barat dan Kerinci, cara pembuatannya dimulai dari daun kopi yang dikeringkan dengan cara disangrai selama 12 jam”

Dilansir dari Gatra “Menyeruput Kawa Daun, Kopi khas Sumatera Barat”, minuman kawa memililiki rasa sepat, warnanya juga tidak hitam pekat seperti kopi biasa, tetapi juga agak kecoklatan layaknya teh.

Sebagai pemanis, minuman ini biasanya dihadirkan dengan campuran gula mupun susu kental manis. Selama ini banyak anggapan bahwa kawa, minuman khas Minangkabau yang berasal dari daun kopi, adalah produk kolonial Belanda akibat penghisapan habis-habisan dari Belanda yang mengambil semua biji kopi.

Foto: Kompas.com Kawa, khas Minang

Anggapan itu dibantah oleh Pakar sejarah dari Universitas Andalas, Prof Gusti Asnan, bahwa minuman ini justru jauh sebelum Belanda datang sudah dikenal dan justru tidak mengonsumsi bijinya.

“Jauh sebelum Belanda masuk, Orang Minangkabau sudah mengenal daun kopi (kawa) sebagai minuman. Mereka sejak awal memang tidak mengonsumsi biji kopi untuk minuman.”
“Biji kopi sendiri mulai dikenal ketika akhir abad ke-18, sejak saudagar AMerika datang membeli biji kopi. Saat inilah, orang Minangkabau baru menyadari biji kopi bernilai tinggi daripada yang mereka kenal seblumnya.”