Sejarah Kopi Dekafeinasi

Mungkin belum banyak yang mengetahui kalau sebenarnya kopi dekafeinasi sudah ada sejak awal abad ke-20. Ketenaran kopi ini memang lebih rendah dibandingkan jenis kopi yang lain dan seringkali hanya menjadi pilihan bagi mereka yang benar-benar sensitif terhadap kafein yang terkandung di dalam kopi.

Apa sih dekafeinasi itu?

Kekafeinasi atau dekafeinisasi merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menghilangkan kafein dari benda yang memuatnya. Contoh tumbuhan yang mengandung kafein ialah biji kopi, daun teh, dan kakao. Terdapat bermacam proses untuk menghilangkan kafein. Walau begitu, kafein tidak pernah benar-benar bisa dihilangkan dari suatu tanaman. Minuman yang diproduksi dari tanaman yang kafeinnya telah dihilangkan tidaklah bebas kafein, karena bagaimanapun masih ada kandungan kafein meskipun kadarnya sedikit.

Bagaimana awal mula dekafeinasi kopi?

Pada tahun 1903, kopi dekafeinasi dikembangkan oleh sebuah tim yang dipimpin oleh Ludwig Roselius di Bremen, Jerman, dan dijual di banyak negara di Eropa sekitar tahun 1905-1906. Di Perancis, merk Kaffee HAH diubah menjadi ‘Sanka’, yang diambil dari bahasa Perancis sans cafeine (atau ‘tanpa kafein’). Sementara di Amerika Serikat, kopi dekafeinasi baru masuk pada tahun 1909-1920, dan dipasarkan pertama kali dengan nama ‘Defafa’ atau ‘Dekofa’. Pada tahun 1914, Roselius mendirikan perusahaannya sendiri di New York dengan nama Kaffee Hag Corporation.

Ludwig Roselius tadinya adalah seorang politisi ynag hubungannya lumayan dekat dengan Hitler. Dirinya juga pernah tertarik pada industri penerbangan dan pernah tergabung dalam Focke-Wulf Flugzeugbau A. G. Kemudian pada tahun 1925, Roselius kehilangan kaki kirinya karena kanker tulang. Tidak lama setelah itu, dirinya bertemu dengan saudara perempuan adik iparnya, Barbara Goette. Dan Barbara inilah yang berhasil mengembalikan Roselius ke jalan politik yang benar. Mereka sebenarnya saling mencintai, tetapi tidak sampai menikah.

Peninggalan Roselius bukan hanya kopi dekafeinasi, tetapi juga sebenarnya sejumlah lukisan yang sempat dijarah oleh Hitler. Koleksi lukisannya yang masih tersisa, saat ini disimpan di Ludwig Roselius Museum di Böttcherstraße, sebuah kota tua di Bremen.

Pada tahun 1923, Sanka memasuki pasaran Amerika dan membuka dua coffee shop ‘Sanka Coffee Houses’ di New York City – dan berhasil. Orang Amerika dalam waktu yang singkat jatuh cinta dengan kopi dekafeinasi ini. Kepopuleran Sanka tentunya terjadi akibat kampanye yang banyak dilakukan oleh agen periklanan, dan mereka sampai membuat acara sendiri di tahun 1927 dengan nama Sanka After-Dinner Hour yang diudarakan setiap pukul 18:30 melalui radio. Sanka juga menjadi sponsor untuk acara televisi ‘I Live Lucy, dan ‘The Andy Griffith Show’ yang disiarkan oleh CBS. Dengan promosi yang gila-gilaan seperti itu, Sanka menjadi sangat sukses.

Pelajaran yang dapat kita tarik adlaah promosi itu sangat penting. Produk sebaik apapun kalau kurang promosi tentunya tidak akan ada yang mengenal. Jadi, jangan meremehkan mereka yang bergerak di bidang periklanan, karena pencitraan itu penting dan tanpa pencitraan yang baik yang diciptakan oleh orang-orang di dunia periklanan itu, sekeren apa pun produk atau karyamu, akan sangat sulit dikenal oleh masyarakat.

Lalu, apakah kopi dekafeinasi aman untuk dikonsumsi?

Banyak yang menyarankan untuk mengonsumsi kopi dekafeinasi yang diproses dengan air, bukan dengan bahan kimiawi. Memang, jika kita mengonsumsi dengan berlebihan apa pun yang diproses secara kimiawi pasti tidak baik untuk tubuh kan? Maka sebaiknya, sebelum kamu memesan kopi dekafeinasi jangan ragu untuk bertanya tentang prosesnya. Selain informasi memang menjadi hak pelanggan, kamu juga tidak akan salah minum. Selamat menikmati kopi..