Kopi Talua, Menikmati Kopi di Tanah Minang

Kekayaan Indonesia tidak hanya bahasa dan budayanya. Tetapi juga tradisi minum kopi. Jika biasanya penikmat kopi menikmati kopi dengan racikan ala pour over, tetapi bagaimana jika kopi diracik dengan telur? Apakah rasa dan khasiatnya seperti jamu? Yuk simak cerita berikut tentang salah satu tradisi minum kopi yang unik di Bumi Pertiwi ini.

Ranah Minang menyimpan kekayaan racikan kuliner tradisional. Siapa yang tidak mengenal rendang, masakan Minang yang selalu menggoda di restoran-restoran Padang? Masakannya yang selalu menggugah selera kaum awam. Namun, tidak melulu berbagai hidangan lezat dengan cita rasa rempah yang kuat dan menggugah selera, daerah ini juga memiliki beberapa jenis minuman khas yang layak untuk dicoba. Salah satu di antaranya adalah kopi telur atau lebih dikenal dengan sebutan Kopi Talua.

kopi-telur1Kopi Talua merupakan racikan kopi berbalur buih yang lembut dengan paduan cita rasa manis serta gurih yang khas. Perpaduan kopi dan telur ini menjadi suguhan menggoda sebagai teman bersantai menikmati waktu luang.

Menilik awal perkenalan masyarakat Minang dengan kopi adalah ketika mereka naik haji. Dari Ethiopia, kopi masuk ke kota-kota perdagangan besar di daratan Arab, termasuk Mekkah dan Madinah. Dan perkembangan kopi di tanah Arab tidak bisa lepas dari perkembangannya aliran sufisme dalam Islam. Paham sufisme ialah menggali keintiman antara orang dengan Tuhan-nya, beberapa di antaranya lewat karya sastra dan tarian. Karena ritual sufi dilaksanakan pada malam hari sehingga butuh ‘doping’ untuk tahan melek. Inilah yang membuat kopi bisa menyebar dengan cepat.

Masyarakat Minang telah mengadopsi kebiasaan minum kopi. Dari masyarakat Minang inilah  kopi kemudian menyebar ke Sumatera, terutama Aceh. Terbukti  bila ternayata budaya minum kopi Aceh jauh lebih berkembang hingga sekarang.

Ada juga teh talua, jenis minuman khas lainnya dari Sumatera Barat. Namun kali ini hanya membahas kopi talua saja ya. Sajian kopi talua maupun teh talua menggunakan kuning telur sebagai komponen utama racikannya. Meskipun sama-sama menggunakan kuning telur, ada beberapa hal berbeda dalam teknik peracikan kopi talua jika dibandingkan dengan teh talua. Perbedaan tersebut di antaranya ada pada tahap pengocokan telur.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Pada Kopi Talua, kuning telur yang telah terpisah dari putihnya dimasukkan ke dalam gelas yang telah berisi susu kental manis dan ditambahkan satu sendok teh bubuk kayu manis. Kemudian, campuran ini dikocok hingga mengembang, lalu ditambahkan air seduhan kopi yang mendidih. Air seduhan kopi yang mendidih inilah yang berfungsi mematangkan telur saat pengocokan berlangsung. Proses ini menciptakan tekstur buih yang lembut pada minuman ini.

Sajian kopi telur dipercaya memiliki banyak khasiat bagi kesehatan para peminumnya. Salah satunya adalah menambah tenaga dan meningkatkan vitalitas kaum pria. Setidaknya, itulah mitos yang berkembang di tengah masyarakat dari minuman yang satu ini. Meskipun belum ada pembuktian ilmiah yang menguji khasiatnya secara langsung, tetapi data kandungan komponen di dalam kopi telur memang mendukung kebenaran mitos tersebut.

Hal tersebut terlihat dari kandungan vitamin dan asam amino dalam kuning telur yang relatif lengkap. Beberapa zat tersebut diantaranya seperti kolin, vitamin E, vitamin A, vitamin K2, omega-3, vitamin D, dan beta karoten merupakan komponen nutrisi yang amat diperlukan oleh tubuh.

Selain itu, kandungan vitamin E dalam kuning telur yang bersifat antioksidan bermanfaat untuk menangkal radikal bebas dari dalam tubuh. Tidak salah jika para penikmatnya merasa lebih  bugar setelah meminum minuman Kopi Talua ini.

Begitulah cerita tradisi ngopi dari Tanah Minang. Tertarik untuk mencobanya? Jika kamu sedang berkunjung di Sumatera Barat, tidak ada salahnya untuk mencicipi minuman khas yang satu ini. Tidak hanya mendapatkan kesempatan merayakan tradisi, tetapi juga bisa berkhasiat menambah energi karena kandungan vitamin di dalam Kopi Talua. Selamat merayakan harimu dengan Kopi Talua..