Gus Dur, Gemar Nongkrong di Kedai Kopi Guna Pertajam Pemikiran

Gus Dur suka sekali ngopi saking bandelnya dilarang ngopi masih saja berkelakar. Dok. ngopibareng.id


Gus Dur muda, saat masih menempuh pendidikan di beberapa negara seperti Mesir dan Iraq, kerap sekali nongkrong di kedai kopi. Ketika malas dengan pelajaran bahasa Arab saat di Kairo, ia memilih kedai kopi sebagai jujugan untuk nongkrong. Rasa malasnya yang muncul ini bukan lantaran tidak mau belajar. Melainkan bahasa arab sudah ia kuasai sejak mondok di beberapa pesantren di Jawa.

Gus Dur muda saat kuliah bersama teman-temannya. Sumber: dok. merdeka.com


Daripada membuang waktu percuma Abdurrahman Wahid muda lebih memilih berdiskusi dengan teman-temannya lintas negara di kedai kopi bersama para mahasiswa dan kaum intelektual yang sama-sama nongkrong.
Sangat besar kemungkinan, hal paling mempengaruhi pemikiran dan intelektual Bapak Guru Bangsa ini tersebab kebiasaannya yang terasah di waktu-waktu nongkrong di kedai kopi selain di sela-selanya nongkrong melumat banyak buku di sana.


Ketika berpindah ke Baghdad, Gus Dur masih gemar berdiskusi menguliti berbagai pemikiran di kedai kopi bersama teman-temannya. Meski sangat sibuk kegiatan berkuliah, mengerjakan tugas makalah yang mengharuskannya banyak membaca buku, dan bekerja sebagai penerjemah di sebuah perusahaan yang bernama Ar-Rahmadan. Gus Dur masih menyempatkan untuk nongkrong ngopi di sungai Tigris. Kesempatan terlibat dalam diskusi-diskusi di kedai kopi tidak pernah ia lewatkan untuk mengasah ketajaman analisis dan kecakapan intelektualnya.

Baca: Terungkap, Kopi Kesukaan Bung Karno


Dilansir dari kompas.id, soal kopi, Gus Dur punya pemaknaan mendalam. Presiden keempat ini menyebut kopi tidak berdiri sendiri melainkan terdiri dari tiga unsur, yakni kopi, gula, dan rasa. Kopi merupakan simbol orangtua atau wali, gula menyimbolkan guru, dan rasa mencerminkan sosok siswa.

Gus Dur Bersama Sastrawan Pramoedya Ananta Toer. Sumber: Dok.Insist Press


Kesukaan mendalam minum kopi Gus Dur tidak bisa dicegah bahkan saat kondisi kesehatan Gus Dur menurun. Guntur Romli menceritakan betapa bandelnya Gus Dur saat dilarang ngopi demi kesehatannya agar tidak terganggu. Keluarga sempat menyiasati agar Gus Dur meminum minuman bukan kopi dengan perisa aroma kopi. Namun Gus Dur menolak.

“Dia kasih kopi yang hanya aroma kopi aja. Setelah di minum, Gus Dur bertanya ini kopi apa Guntur? Itu bukan kopi Gus,”


Lantas Gus Dur meminta kopi yang sebenarnya. Tapi Guntur Romli melarangnya karena alasan kesehatan. Gusdur malah menjawab dengan tegas.

“Kalau satu drum (minum kopi) nggak boleh. Ini kan cuma satu cangkir”

Semua Presiden Suka Ngopi:

Cerita Kopi Pak Harto Sisanya Kerap Jadi Rebutan

Romantisnya SBY dan Habibie Bersama Secangkir Kopi