Enam Profesi di Balik Layar Dunia Perkopian

Jika selama ini kita hanya tahu nikmatnya secangkir kopi tanpa mengetahui siapa saja yang terlibat di balik layar, maka belum lengkaplah perkenalan terhadap dunia perkopian.

Setidaknya sekali saja orang-orang akan bertanya-tanya tentang siapa saja yang sebenarnya terlibat dalam dunia kopi. Artikel ini akan menjawab segala rasa penasaran tersebut, sekaligus menambah pengetahuan para penikmat kopi. Kedai kopi adalah muara terakhir sebelum secangkir kopi mendarat anggun ke atas mejamu. Sebelumnya, tentu kamu tidak akan bisa menampik bahwa kopi telah melewati banyak tangan yang memprosesnya satu per satu dengan passion dan antusiasme yang menjadikannya begitu istimewa.

 

Petani kopi

Apa jadinya jika tidak ada petani kopi? Petani kopi adalah titik awal dari rantai ‘perkopian’. Seperti halnya petani pada umumnya, dia harus memilih mau menanam tanaman apa dengan jenis apa, karena setiap tanaman tentu memiliki jenisnya sendiri-sendiri. Awalnya juga, petani kopi harus memilih jenis kopi seperti apa yang akan mereka tanam: robusta atau arabika. Memilih jenis tentu berdasar dari kondisi lahan yang tersedia. Petani kopi tidak bisa menanam kopi di mana saja karena hanya lahan-lahan di ketinggian tertentu yang bisa ditanami tumbuhan kopi. Proses penanaman dan perawatan kopi juga tidak semudah panennya. Ada ketelitian dan cara tertentu agar kopi bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan biji-biji terbaik juga. Dongeng Kopi Jogja meyakini bahwa biji kopi yang baik maka akan tumbuh baik pula.

 

Green Buyer

Profesi ini tidak hanya sekedar membeli biji kopi mentah (green bean) dari petani kopi, mereka memiliki tugas yang lebih pelik dari pada itu. Green buyer biasanya akan melakukan perjalanan dari satu perkebunan kopi ke perkebunan lainnya untuk melihat kualitas biji kopi mentah dari para petani. Mereka memilih biji kopi mentah terbaik, melakukan banyak sekali proses cupping untuk mendapatkan kopi yang terbaik juga. Green buyer akan pergi ke pelanggan kopi untuk menemukan kopi-kopi berkarakter yang akan diminati atau telah dipesan oleh pembelinya. Sebelum sampai di coffee roaster, kopi akan melalui green buyer.

 

Coffee Roaster

Profesi yang satu ini adalah kunci bagi kenikmatan sebuah biji kopi. Tugas coffee roaster tidaklah mudah, dia harus benar-benar paham tentang ‘menghidupkan’ biji hijau yang mentah menjadi nikmat saat berada di atas cangkir. Coffee roaster tidak hanya bertugas menyangrai biji kopi mentah menjadi kecokelatan. Ada proses kimia senyawa kopi yang harus benar-benar dipahami. Karena setiap biji kopi memiliki karakteristik unik yang harus diketahui. Tidak semua biji kopi lezat jika disangrai sampai ke titik medium.s tugas coffee roaster-lah untuk mengetahui kenikmatan dan ‘rasa’ seperti apa yang terkandung dalam biji-biji kopi. Coffee roaster juga harus melakukan berbagai eksperimen demi mendapatkan hasil roasting yang paling nikmat. Coffee roaster adalah ‘koki’ dalam dunia kopi yang tidak sekedar ‘memasak’ kopi mentah menjadi matang. Dialah titik awal sebuah kenikmatan yang dihasilkan dalam kecermatan, ketelitian dan latihan yang dilakukan secara berulang-ulang.

 

Professional Cupper

Profesi ini diciptakan untuk menilai cita rasa kopi dengan cara objektif. Tidak hanya pengetahuan kopi enak dan tidak enak seperti yang kita nilai selama ini di kedai kopi, mereka menilai kopi lebih dalam lagi. Para professional cupper, taster, dan judges ini kelak akan menentukan apakah kopi ini baik atau buruk. Mereka juga menganalisa kecatatan pada kopi, cup clarity, body dan karakteristik yang terdapat pada kopi lainnya lalu membuat penilaian secara numerik tentang kualitas kopi tersebut. Mereka menilai kopi yang kelak menentukan nasib kopi tersebut: apakah layak dijual atau bisa dilelang. Profesi ini adalah titik penting yang menjembatani antara petani dan pembeli yang menginginkan karakteristik kopi tertentu.

 

Barista

Mungkin, profesi ini adalah yang paling familiar dari empat profesi di atas. Barista tidak sekedar pembuat kopi yang berdiri di balik mesin espresso dan memakai apron. Barista adalah penentu apakah kopi yang diracik bisa membari kepuasan kepada pelanggan atau tidak. Membuat kopi tidak semudah menuangkan air ke bubuk kopi. Ada ketelitian dan pemahaman serta pengalaman yang tidak didapat dalam semalam. Barista haruslah paham tentang komposisi, rasa, dan hal-hal yang menunjang nikmatnya sebuah minuman kopi. Tentu barista juga harus komunikatif dan mengenal lebih jauh karakteristik para pelanggan yang datang. Seorng peracik kopi harus merangkap tiga keahlian yakni selain menjadi barista, juga seorang psikolog yang mampu membaca suasana hati pelanggan dan seorang pujangga untuk dapat merangkai kata membius pelanggan dalam secangkir puisi kopi.

 

Sales

Dengan perkembangan indutri dan geliatnya yang semakin semarak, menjalani bisnis kopi dengan menjadi penjual segala hal yang berhubungan dengan kopi adalah sebuah peluang yang menggiurkan. Tetapi untuk menjadi penjual yang menggiurkan, kamu harus benar-benar paham apa keinginan pasar. Penjual alat-alat kopi tahu benar perkembangan industri kopi saat ini. Penjual tidak hanya sekedar menjual alat-alat secara acak. Mereka juga harus memelajari apa yang sedang tren, apa yang sedang diminati pasar dan bagaimana memasarkan produk yang dijualnya.

(vro)