Coffee Killtea: Tasted like Coffee, Smells like Tea

Coffee Killtea

Pernahkah membayangkan kopi dan teh ternyata mampu berpadu menjadi perpaduan rasa dan aroma yang unik? Ya, nampaknya kopi dan teh mampu berdamai. Memang, perdamaian itu indah, seperti dua minuman idola dunia ini. Dua minuman yang sering menemani penikmatnya untuk menghabiskan waktu di sore hari, atau membaca buku ini, memang memiliki karakteristik dan keunikannya masing-masing.

Seperti kopi, teh pun begitu kompleks. Nampaknya, jika berada di tangan yang tepat, akan muncul sebuah cita rasa dan aroma dari kedua cairan yang sama-sama berkesan kuat di lidah masing-masing penggemarnya. Namun bukan ngopi di Jogja namanya, jika tak unik. Akan selalu ada sisi yang menggugah hatimu pada setiap kopi di Jogja, seperti kota ini, setiap sudutnya adalah romantis.

Kopi dan teh, seluruh dunia mungkin mengenalnya, tak terkecual bangsa kita di bumi pertiwi ini. Kopi, minuman yang diperkenalkan oleh Bangsa Etiopia dari Afrika sejak kurang lebih 3000 tahun lalu ini, kini menjadi salah satu komoditas utama dunia. Salah satu sumber kafein ini telah mampu menarik penggemar hampir di seluruh dunia. Karenanya, dalam perjalanannya hingga saat ini, sajian kopi kemudian banyak dikreasikan dengan susu, foam, maupun rempah-rempah. Salah satu teknik penyajian kopi yang terkenal adalah manual brewing. Termasuk di Dongeng Kopi Jogja, kami pun menggunakan teknik ini sebagai salah satu penyajian kopi terbaik kami. Namun, ada yang berbeda dalam proses brewing sebuah menu yang kami sebut Coffee Killtea. Adalah pada suku kata terakhir yang merujuk pada teh, kami mencoba mengawinkan kedua minuman idola dunia ini untuk mendongengkan padamu, bahwa kopi dan teh dapat jatuh cinta.

Coffee Killtea Dongeng Kopi
Coffee Killtea

Teh pun pada dasarnya mengandung kafein, mungkin bermula dari hal ini lah kemudian kopi dan teh akhirnya mampu menyatu. Jenis minuman yang dipopulerkan Bangsa Tionghoa ini pun tak kalah hebatnya dibanding kopi. Meminum teh rasanya akan memunculkan kesan yang kalem, tenang dan damai. Maka, kami mencoba memadukan rasa dan ratu tersebut untuk memanjakan lidahmu para penikmat ngopi di Jogja. Dengan metode penyeduan V60, kopi single origin kami brew bersamaan dengan teh pilihan. Maka akan tercipta sajian kopi dengan aroma teh.

Ketika mulanya peminum kopi hanya intens meminum kopi dan sebaliknya pada peminum teh, kami ingin mereka mencoba keduanya melebur menjadi satu dalam lidah. Adalah 15 gram kopi dan 5 gram teh yang membaur dengan indah dalam larutan air pada secangkir hangat atau segelas dingin sajian ini. Coffee Killtea pun berhasil mendongengkan bahwa si raja dan ratu nampaknya mampu membentuk sajian romantis untuk diminum senja hari ini. Tentu, terkhusus untukmu yang membutuhkan relaksasi, namun ingin tetap mencecap kopi kesayanganmu. Sajian ini mampu membuat kopi yang biasanya memicu jantung untuk memompa aliran darah lebih cepat, menjadi lebih rileks dengan adanya sentuhan teh.

Bukan tanpa alasan pula kami memilih V60 sebagai metode penyajian minuman ini. Alasannya karena V60 mampu menguatkan internsitas rasa dan aroma kopi dan teh, karena terekstrasi pada 1 lubang. Selain itu lekukan pada metode V60 memiliki sebuah alur, memiliki lekuk yang sama dan menuju 1 lubang sehingga tiap tetes kopi dan teh dapat rata dan cita rasanya terjaga. Sesekali, ajaklah dia yang kau sebut terkasih untuk menikmati senja bersama Coffee Killtea. Lalu alamilah pengalaman perpaduan dua minuman legendaris ini menjadi satu di lidahmu, bersamanya tentunya.