Black Ivory Coffee, Kopi Termahal di Dunia

Bagi para pecinta kopi tidak akan meninggalkan hari tanpa secangkir kopi. Sebab, bagi mereka, secangkir kopi diibaratkan sebagai ‘sumber energi’ agar bisa merayakan sebuah hari. Tetapi, pernahkah kamu tahu bahwa kopi paling mahal dan memiliki rasa paling nikmat justru berasal dari kotoran hewan? Yang lebih dikenal memang kopi Luwak, namun bukan kopi itu yang termahal. Mau tahu? Simak ulasannya berikut ini.

Lupakan robusta dan arabika, berikut adalah kopi termahal di dunia dengan proses yang unik yakni kotoran gajah. Kini, kopi yang dihasilkan dari perbukitan Utara Thailand menjadi kopi termahal di dunia. Kopi Gajah di perdaganagan Internasional diberi nama Black Ivory Coffee atau Kopi Gading Hitam diresmikan pada tahun 2012 ini seharga berkisar antara Rp 14-15 juta/kg.

Pada dasarnya, proses pembuatan kopi gajah sama seperti kopi luwak. Namun kopi ini menggunakan gajah sebagai hewan untuk fermentasinya. Selain rasanya yang nikmat, proses panjang dilalui sebelum terhidang menjadi secangkir kopi.

Kopi Black Ivory diproduksi dari biji Arabika Thailand yang dipetik dari ketinggian sekitar 1.500 mdpl, kemudian diberikan kepada gajah untuk dimakan. Selama dalam pencernaan gajah inilah aroma kopi ‘diperkaya’. Dibutuhkan 15-30 jam untuk mencerna biji, yang berada di dalam perut gajah bersama makanan seperti pisang, tebu, dan bahan-bahan lainnya. Setelah gajah ‘mengeluarkan’ kotorannya, para perempuan pedesaan Thailand mengumpulkan kotoran gajah di provinsi Chiang Rai, Thailand Utara. Setelah terkumpul, mereka memilah biji-biji kopi dari tiap gunduk kotoran gajah.

Kenyataannya, gajah adalah pekerja yang sangat tidak efisien. Dibutuhkan 33 kilogram biji kopi mentah untuk memperoduksi 1 kilogram kopi Black Ivory. Mayoritas kopi yang masuk ke perut gajah telah rusak atau hilang setelah dikeluarkan, berbeda dengan luwak, ungkap Dinkin.

Ide kopi gajah ini muncul dari seorang investor kopi asal Kanada, Blake Dinkin. Ia menghabiskan US$ 300 ribu utnuk mengembangkan proses pengolahan kopi dengan media pencernaan gajah. Dinkin mengatakan ia bekerja dengan seorang dokter hewan utnuk memastikan gajah-gajah ini tidak menyerap kafein dari buah kopi yang dikonsumsinya.

Kopi gajah berbeda dengan kopi luwak yang kini ada di mana-mana. Hanya hotel-hotel mewah di Thailand yang menyediakan. Belakangan, permintaan juga datang dari jaringan hotel bintang lima di Maladewa da Abu Dhabi. Kamu berminat untuk mencobanya?

(vro)