WASPADA SERANGAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

Pengamatan OPT Kopi

mulai memasuki musim pancaroba

Sebagai salah satu komoditas unggulan dari Indonesia, tanaman kopi tak lepas juga dari serangan hama penganggu. Hal ini sempat dikhawatirkan karena akhir-akhir ini cuaca di Indonesia sedang tidak baik-baik saja.

Cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini menimbulkan dampak negatif bagi tanaman kopi. Masalahnya, demi menjaga kestabilan mutu komoditas hasil produksi tanaman kopi diperlukan upaya-upaya pencegahan.

Kementrian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Perkebunan, mendorong dan memaksimalkan upaya pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

“Tanpa penanganan yang tepat, OPT dapat menjadi ancaman serius yang menimbulkan kerugian secara ekonomi secara kuantitas dan kualitas. Gangguan tersebut tak hanya terjadi pada tanaman kopi yang sudah dewasa, melainkan juga menyerang pada saat pembibitan, dan penyimpanan.”

Hendratmojo Bagus Hudoro, Direktur Perlindungan Perkebunan, Semarang, Jawa Tengah.

Lebih lanjut, Hedratmojo juga menjelaskan bahwa para petani kopi akan dibekali ketrampilan penanganan OPT tanaman kopi langsung dari petugas. Hal ini guna memberikan hasil produksi yang tetap berkualitas dan stabil.

“kita harus lebih peka dalam update informasi terbaru tentang OPT tanaman kopi terutama Budidaya Kopi yang baik, Pengenalan OPT Kopi (secara pembibitan, pengecekan akar, batang dan buah), melakukan pengamatan serangan OPT kopi, dan juga pemakaian pestisida dalam penerapan GAP kopi.”

Hendratmojo Bagus Hudoro, Direktur Perlindungan Perkebunan, Semarang, Jawa Tengah.

Perubahan iklim yang cepat juga merupakan salah satu dampak yang perlu diantisipasi terutama terkait dengan keberadaan hama penggerek buah kopi.