Single Origin: Simalungun

Membicarakan tentang kopi, jangan lupakan Sumatera Utara. Salah satu kabupaten di Sumatera Utara yakni Kabupaten Simalungun memiliki kualitas kopi yang diakui dunia.

Terbukti, banyaknya permintaan biji kopi Kopi Simalungun yang diolah hingga siap saji terus meningkat dan laris manis hingga pasar internasional seperti negara Australia, Amerika Serikat dan Swiss. Kopi bagi masyarakat Simalungun bukanlah komoditas baru, mereka sudah mengenalnya sejak lama. Banyak di antara mereka yang bertani kopi secara turun temurun. Berawal dari konsumsi pribadi, kemudian berkembang dipasarkan di luar daerah.

Sekarang, kopi atau dalam masyarakat Simalungun biasa disebut dengan ateng ini sudah menjadi komoditas unggulan bagi Kabupaten Simalungun. Bermula dari pertemuan di forum asosiasi kopi dunia yang dihadiri oleh 47 negara, pihak Starbucks Coffee menyatakan ketertarikannya untuk menggunakan Kopi Simalungun di kedai kopi mereka. Pengusaha Starbucks Coffee tertarik kekhasan cita rasa dan aroma yang terkandung dalam Kopi Simalungun. Semenjak itu, Kopi Simalungun menjadi salah satu pemasok kopi bagi Starbucks.

Kopi yang sudah mendapat sertifikat indikasi geografis dari ditjen HAKI Kemenkum HAM ini ditanam pada ketinggian 800 – 1.400 mdpl. Di daerah Simalungun terdapat empat wilayah yang memiliki potensi tertinggi sebagai penghasil kopi yakni Kecamatan Purba, Silimahuta, Dolok Silau dan Pematang Silimahuta. Jenis kopi yang dikembangkan di daerah itu ialah kopi arabika.

Cita rasa kopi kabupaten yang dipimpin oleh J. R. Saragih ini menawarkan aroma kopi Sumatera pada umumnya yakni gabungan dari aroma-aroma kakao, tembakau, asap, bumi, dan kayu jati. Dengan percampuran aroma itu, kopi akan dikenal sebagai kopi yang memiliki karakter lembut, padat, dan rasa manis yang seimbang. Rasa asam yang dimiliki terkadang lebih besar tergantung pada ukuran biji kopi.

Hasil skor uji cita rasa (cupping) kopi Simalungun yang dihasilkan juga selalu lebih dari 84. Artinya, kopi tersebut sudah masuk standar spesial premium dengan harga pasar dunia. Harga kopi di Simalungun jauh lebih baik dibanding harga 10 tahun silam hanya sekitar Rp 8.000 per kilogram.

Selain tumbuh di ketinggian dengan faktor cuaca mendukung, cara pengolahan juga merupakan salah satu penentu kualitas baik dan tidaknya biji kopi. Segala upaya tentu dilakukan, tidak lain untuk mewujudkan kesahteraan masyakarat khususnya para petani kopi di Simalungun. Sehingga nantinya kemandirian ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Simalungun dapat direalisasikan.

Kamu bisa mendapatkan kenikmatan secangkir kopi Simalungun di kedai Dongeng Kopi Jogja. Buat racikan kopimu sendiri dan sesuai selera di Make Your Own Coffee jam delapan pagi sampai dua belas siang di meja sakral bersama barista. Yuk ngopi..