Single Origin: Produksi Kopi Java Selo di Celah Dua Gunung

Selain kopi Temanggung yang ditanam di tanah antara Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro, kopi Java Selo juga ditanam di antara dua gunung yang menjadi ikon Jawa Tengah dan Yogyakarta. Bagaimana kisahnya? Yuk simak ulasannya berikut ini.

Terletak di antara dua gunung, Selo memiliki pemandangan yang sangat indah dan mempesona, hamparan permadani hijau berupa yang luas dan berbukit-bukit serta aktivitas Gunung Merapi yang terlihat gagah mengeluarkan asap vulkaniknya. Selo merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Terletak di lembah antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi membuatnya memiliki potensi tanah yang subur. Di celah dua gunung yang ikonik ini masyarakatnya banyak yang bercocok tanam dan beternak.

Jalur Solo-Boyolali-Cepogo-Borobudur (SBB) yang melintasi kedua gunung tersebut dipromosikan menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan, baik domestik maupun negara asing dari kota kota Surakarta menuju Candi Borobudur untuk melintasi Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi pendaki Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang mempunyai tempat penjualan cinderamata.

Selain panorama yang menakjubkan, Selo memiliki daerah penghasil kopi. Peluang kopi Arabika berada di kecamatan Selo, Cepogo, Ampel, dan Musuk. Budidaya tanaman kopi Arabika tersebut memproduksi sekitar 172.790 ton/ tahun pada areal 234 hektar. Selain berguna untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor, kopi Arabika dengan merek dagang Java Selo ini menjadi baha baku berbagai usaha dan industri perkopian.

Tanah yang subur berdampak ke tanaman kopi yakni munculnya segerombol-segerombol kopi di ketiak-ketiak daun di dahan kopi. Suburnya tanah di Selo diperkirakan karena tanah vulkanis Gunung Merapi. Kemungkinan, tanah di kecamatan Selo ini adalah hasil letusan Gunung Merapi tahun 1006. Salah satu versi teori dari para ahli arkeologi menyebutkan letusan Gunung Merapi pada tahun itu adalah yang menjadi alasan pindahnya peradaban Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

Saat ini, Dongeng Kopi Jogja menyediakan roast bean Java Selo dengan pascapanen honey. Sedangkan untuk profil sangrainya yakni light to medium. Kamu bisa menikmati kopi Java Selo Honey dengan beberapa metode seduh yang bermacam-macam mengikuti selera kamu.

Dalam sesi uji cita rasa kopi atau cupping, karakteristik kopi Java Selo Honey jelas memiliki karakteristik yang berbeda. Seperti yang telah teman-teman ketahui bahwa dalam karakteristik dibedakan body (kekentalan), flavor (rasa), dan tingkat acidity (keasaman). Lalu bagaimana karakteristik kopi Java Selo Honey?

Biji kopi arabika Java Selo Honey beraroma kacang. Sedangkan kopi Java Selo Honey yang sudah diseduh memiliki kekentalan yang sedang, tidak terlalu berat untuk para pemula. Rasa buah lemon, tanah dan kacang. Tingkat keasamannya samar, artinya cukup sulit menentukan rasa asam pada kopi arabika Java Selo Honey ini.

Silahkan bertandang ke Dongeng Kopi Jogja untuk menikmati single origin kopi arabika Java Selo Honey yang dipanen dari tempat indah di antara dua gungng yang ikonik. Masih tersedia banyak untuk kamu, para penikmat kopi yang penasaran dengan cita rasanya. Kamu bisa datang antara jam delapan pagi sampai jam dua belas siang untuk meracik kopimu sendiri ditemani barista Dongeng Kopi yang ciamik. Selamat merayakan harimu J