Single Origin: Mandailing Tobasa

Dalam buku William H. Ukers (New York, 1922), Kopi Mandailing dideskripsikan sebagai kopi paling bagus dan termahal di pasar internasional. Seistimewa apakah Kopi Mandailing yang tersohor tersebut?

Jika kamu seorang penggemar kopi pasti dapat dipastikan mengenal nama Kopi Mandailing, namun apabila ditanya Kopi Mandailing berasal dari mana, mungkinkah kamu mengetahui? Mengapa dinamakan Kopi Mandailing? Hal ini disebabkan karena sisi sejarah dan dari segi fisik Kopi Mandailing.

Kopi Mandailing atau Mandheling Coffee yang sudah dikenal sejak abad ke-18 ini adalah kopi arabika yang berasal dari daerah Mandailing, Pegunungan Bukit Barisan, Sumatera Utara.

Tahun 1833, Kolonial Belanda memasuki daerah Mandailing melalui Pelabuhan Natal, Natal, Mandailing Natal, ekonomi kopi mulai sejak tahun 1835 Kolonial Belanda mendatangkan bibit kopi dari Jawa oleh perusahaan NHM milik Raja Willem I dan melakukan pembibitan di Tano Bato, Panyabungan Selatan, Mandailing Natal pada tahun 1840.

Melalui sistem tanam paksa, bibit di sebar di daerah Mandailing seperti di Pakantan, Mandailing Natal dan daerah Angkola. Tahun 1848 tercatat ada 2.800.000 batang kopi dengan produksi biji kopi sebanyak 9,3 ton.

Hasil kopi dikumpulkan di gudang Belanda di Tano Bato, kemudian dibawa ke pelabuhan Natal melalui jalan darat via Tapus, Lingga Bayu, Mandailing Natal. Dalam pengangkutan, Kolonial Belanda memanfaatkan orang pribumi dengan cara dipikul dari Tano Bato ke Pelabuhan Natal yang memakan waktu 15 hari perjalanan pulang-pergi. Tahun 1886, jalur pengangkitan kopi dialihakn dari Pelabuhan Natal ke Pelabuhan Sibolga.

Kopi Mandailing Tobasa ini termasuk Kopi Sumatera yang diproses dalam dua cara yaitu proses semi-washed dan dry-processed. Kopi arabika yang terdapat di Sumatera Utara dan Gayo (Aceh Tengah) pada dasarnya berdiri sendiri, seperti Arabika Lintong, Arabika Sidikalang, Arabika Brastagi, dan Arabika Gayo.

Kopi Arabika Mandailing adalah pencampuran antara Kopi Arabika Lintong dan Kopi Arabika Gayo. Saat ini Kopi Mandailing hanya ditemukan di dataran Mandailing. Tidak ada satu daerah pun di Indonesia dan di dunia yang menanam kopi ini.

Kopi Arabika Mandailing paling pas diseduh dengan manual brewing ini memiliki cita rasa yang kuat seperti ciri rasa Kopi Sumatera yang berat dan kompleks. Aromanya harum, seperti aroma buah atau bunga. Kopi Mandailing Tobasa mempunyai cita rasa kekentalan yang bagus, keasaman medium, rasa floral dengan akhir rasa yang manis. Serta terasa full body dan sedikit flavor chocolate.