Selalu Ada Tempat Untukmu di Dongeng Kopi

Selalu ada ruang di Dongeng Kopi

Percakapan dua ranting disimak dua orang yang memunggunginya. Pada depan halaman beranda sebuah kedai di kaki Merapi. Kehabisan kursi di dongeng kopi tidak akan membuatmu kehabisan tempat untuk bercakap cakap.
Percayalah, selalu ada tempat untukmu.

Kapan saja, dari matari sepenggal naik sampai surut habis gelap menetap. 


Bila seluruh kursi di kedai digunakan sekalipun, masih ada tempat untukmu. Pendapa Gartjita bisa digunakan. Kalaupun itu penuh, Lapangan Basket dan sela sela antara ledeng bisa kami hampari tikar, digelar untuk duduk dan menikmati berbagai pesanan yang kau inginkan.

Selalu ada tempat untukmu di Dongeng Kopi. Sekalipun kamu baru sekali tandang habis itu tidak mampir lagi. Kamis elalu mengingat bahwa semua yang datang adalah bagian dari penerang kami meniti hari. Sebagai api asa yang terus menyala lantara kedatangan kawan-kawan adalah nyala semangat kami terus ada sampai sekarang.

Kebersamaan di Dongeng Kopi
Bercengkrama bersama dalam kehangatan

Sampai hampir tahun kesepuluh ini, sejatinya nadi kami adalah di perhatian kawan-kawan, di kunjungan kawan-kawan, dipesanan kawan kawan baik secara daring maupun luring saban hari. Setiap waktu baik secara berulang maupun sekali waktu saja pesannya.

Selalu ada tempat untukmu di Dongeng Kopi, tempat yang selalu lapang dihati dari kemarin, sekarang sampai yang akan datang. Selalu ada tempat untukmu di Dongeng Kopi