Sasana Krida Dongeng Kopi Roasteri, Transformasi dari Dokar dan Pabrik Ketjil

Pabrik Ketjil Sasaki Dokori Dongeng Kopi

“Begitu kami hadir sebagai kedai, semangat untuk merendang kopi sendiri memang sudah hadir sejak 2014. Meski belum langsung punya piranti kerja yang mumpuni, kami punya tekad bulat harus bisa menghadirkan kopi yang segar”

Setidaknya untuk dagangan sendiri. Makanya kami mulai dengan mesin sample roasting kopi kapasitas mini dengan jenama gene cafe. Mesin menggunakan listrik sebagai tenaga panggangnya ini sangat rakus melumat setrum. Untuk memanggang 250 gram, yang memang kapasitas maksimalnya dibutuhkan waktu sampai 30 menit untuk sampai di profil menengah. Tetapi seiring pertumbuhan kedai meningkat, rupanya kami sangat amat kewalahan.

Akhirnya seiring waktu kami ganti dengan mesin sejuta umat, W 600i keluaran William Edison kapasitas satu kilogram yang banyak dipunya kedai kedai. Saat itulah kami kemudian memberi nama divisi panggang kopi dengan nama Dongeng Kopi Artisan Roastery yang disingkat dengan nama Dokar. Sebagaimana Dokar alat transportasi bertenaga kuda yang mengangkut orang-orang, harapannya memang akan bisa mengantarkan kami mencapai tujuan dengan menyajikan kopi terbaik bagi pelanggan.  Kutipan profil Dongeng Kopi Artisan Roastery dilansir dari salah satu buklet brosur kami adalah sebagai berikut:

“Sebagai kedai yang mengusung konsep 3rd wave coffee, dongeng kopi juga memiliki divisi roasting yang bernaung dibawah Dongeng Kopi Artisan Roast. Konsep 3rd wave coffee  menciptakan hubungan yang lebih mendalam antara petani kopi, pedagang, dan roaster, agar  menghasilkan kopi dengan kualitas yang lebih tinggi bagi penikmat kopi. Mengapa demikian? karena kopi yang nikmat harus baik mulai dari hulu yakni proses tanam, pasca tanam hingga proses roasting sebelum berada ditangan barista.

Dalam dunia kopi, proses roasting adalah tahapan proses yang paling penting. Tahapan ini menentukan karakter mana dan rasa dari kopi yang ingin kita munculkan. Banyak orang yang belum memahami ini, meroasting dengan asal-asalan tanpa mempelajari karakter utama dari kopi itu sendiri. Hal ini bisa mengakibatkan menurunnya kualitas kopi yang akan kita nikmati, walaupun menggunakan single origin yang premium.

Permintaan dari pelanggan yang bertandang akan kopi yang ‘freshly roasted’ serta varian kopi yang beragam kemudian melahirkan divisi DOKAR Dongeng Kopi Artisan Roast.”

Kami melaju sedemikian cepat. Pesanan membludak terus saban hari. Saat itu tidak banyak pilihan rumah sangrai kopi seperti sekarang yang jumlahnya ratusan.Kami mulai kewalahan dengan mesin kapasitas kecil. Maka kemudian kami ganti mesin dengan kapasitas sedikit besar dengan jenama lokal Uncle John yang diproduksi di Jakarta. Lantaran kapasitas yang meningkat ini kami kemudian mengganti nama divisi panggang Dokar menjadi Pabrik Ketjil Dongeng Kopi. Sebuah nama yang harapannya membawa doa untuk bergeser dari UMKM ke yang agak besar jadi Pabrik. Pabrik kopi walaupun masih kecil kecilan.

Awal bulan Desember 2021 kami kembali meningkatkan kapasitas mesin dua kali lipat dari yang sebelumnya seiring penjualan kopi bungkus melesat dengan beberapa merk bungkus harga terjangkau sampai yang spesialiti. Seiring itu ruang kerja dapur panggang kami sudah sarat muat dan memaksa kami pindah ke tenggara kedai di dekat Candi Kedulan pada 1 Mei 2022.