Kopi Jawa Timur Goes to Mesir!

kopi nusantara semakin didepan!

Sebanyak 200 ton kopi merek “Javaest Coffee” diekspor ke Mesir atas prakarsa Dinas Koperasi dan UKM Jatim. Pengiriman kopi dari wilayah Jember, Madiun, dan Jombang dilakukan secara bertahap.

Menurut Dinas Koperasi dan UKM Jatim, sebanyak 18 ton kopi gelombang pertama diekspor. Sisanya diekspor bertahap hingga 200 ton, dengan total nilai ekspor lebih dari Rp 6,2 miliar. Javeast Coffee bisa jadi merupakan hasil dari kegiatan Communal Branding.

“ kegiatan Communal Branding yang mencakup beberapa wilayah di Jawa Timur ini merupakan yang pertama di Jawa Timur bahkan di Indonesia.”

Andromeda Qomariah, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur

Community branding adalah program branding satu merk yang banyak digunakan oleh pemangku kepentingan bisnis sebagai solusi untuk meningkatkan manajemen produk, manajemen konsumen, dan manajemen merek. Program ini menambah nilai produk untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing barang ekspor.

kopi jawa timur umkm
pelepasan ekspor kopi ke Mesir

“Sebagai solusi umum yang sesuai untuk menyelesaikan 4K, yang merupakan penghalang bagi koperasi dan UKM, yaitu Kualitas, Kuantitas, Kontinuitas, dan Kemasan.”

Andromeda Qomariah

Kopi yang diekspor pun berasal dari koperasi di tiga desa yaitu, Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, lalu Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, dan yang terakhir ada Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun. Hal ini tentu memberikan semangat untuk setiap desa memiliki produk unggulan masing-masing.

“Perdana ini, masih diprioritaskan pada komoditas kopi. Nantinya di tahun 2024, akan ditingkatkan komoditas lainnya seperti rempah dan gula merah.”

Jumadi

Jumadi, Plt Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Pemprov Jawa Timur Jawa Timur merupakan provinsi penghasil kopi terbesar kelima setelah Sumatera Selatan, Lampung, Sumatera Utara dan Aceh. Dengan jumlah produksi sebesar 9,7 persen dari total kopi di Indonesia dan luas perkebunan kopi pada tahun 2021 mencapai 113, 470 ha dan produksi mencapai 69,570 ton.