Genesis Lemuel, Isi Galang Warga Dongeng Kopi di Sesi Cicip Kopi

Kelas Seduh Dongeng Kopi

nyicipi kopi itu gratis!

Galang Warga, kependekan dari Gelanggang Jam Terbang Warga Dongeng Kopi, lanjutan dari Kelas Seduh Manual adalah keuntungan yang didapat bagi jebolan kelas yang kami gelar rutin tiap bulan. Sesi ini kami sebut sebagai bagian dari pendalaman materi atas berbagai pelajaran dari reguler kelas seduh yang sudah masuk angkatan ke 48 ini.

Tema Galang Warga kami ambil mengambil semangat konsolidasi atas warga alumnus berbagai angkatan juga pemegang kartu anggota kerep dolan. Sebuah member keanggotaan yang memiliki banyak keuntungan. Sebagai bentuk konsolidasi, tak jarang juga melibatkan alumnus sebagai pengampu materi. Gelaran Galang Warga bulan ini kami mengundang Genesis Lemuel pemilik Gens Cafe yang terletak di bilangan Seturan. Jebolan dari kursus kopi bersertifikat di Bandung, 5758 Coffee Lab. Lembaga pendidikan kopi yang dimiliki oleh Aditaru Pratjeka dan istrinya Mia Laksmi nama yang sangat tidak asing di kancah kopi Indonesia.

cicip kopi kelas seduh Dongeng Kopi
Genesis Lemuel dalam sesi Kelas Seduh

Dari peserta yang mendaftar sebanyak 15 orang, yang hadir saat sesi ada 13 peserta yang ikut dan 9 orang yang intensif turut di sesi praktik. Materi yang disampaikan adalah teknik mencicip kopi secara baik dan benar dengan mengacu pada standar Asosiasi Kopi Dunia (SCA – Speciality Coffee Association).

Cicip kopi kelas seduh Dongeng Kopi
kelas seduh Dongeng Kopi
cicip kopi kelas seduh dongeng kopi
peserta kelas seduh Dongeng Kopi

Gen memulai dengan teori pengenalan atribut rasa yang ada di form cupping. Sebuah formulir yang menjadi alat baca sesama penikmat kopi. Peserta juga diajak untuk bagaimana membedakan atribut rasa lewat praktik mencicip aneka rasa dasar melalui gelas berbeda. Rasa dasar tersebut terdiri dari manis, asin, asam dan pahit.

Teknik menyeruput juga diajarkan agar peserta bisa mengoptimalkan indera pencecap atas syaraf yang ada dari lidah sampai seluruh rongga mulut menyentuh seluruh dalam sehingga interpretasi segera terkirim ke otak untuk kemudian diterjemahkan dalam ekspresi dan dituangkan sebagai nilai.

Parameter penilaian menjadi diskusi yang seru di sesi ini. Beberapa peserta melontarkan pernyataan maupun pertanyaan yang dijawab dengan sangat rijit oleh lelaki alumnus Bosa ini. Sehingga meski materi selesai pada pukul 14.00 WIB, masih ada peserta yang mengajak diskusi untuk melegakan haus pengetahuan mengenai teknik cicip ini.