Cupping Kopi di Event BICO’s

Di artikel https://dongengkopi.id/mengenali-si-kopi-event-bicos/ telah dipaparkan acara yang diikuti oleh Dongeng Kopi Jogja. Di artikel ini akan dipaparkan bagaimana pengunjung saling menguji cita rasa kopi nusantara. Berikut kisahnya..

Pada hari kedua, (4/9) bersama dengan Lukas Puguh, para pengunjung BICO’s 2016 diajak untuk cupping, uji cita rasa kopi, kali ini membedakan rasa kopi arabika dan robusta. Antusiasme terlihat ketika pengunjung berebut tempat untuk menilai bagaimana karakter dan cita rasa dari kopi arabika maupun robusta.

Ada lima jenis kopi di dunia yang dikenal yakni robusta, arabika, liberika, excelsa, dan sena. Sedangkan kopi gayo, kopi toraja, kopi wonosobo merupakan varian kopi. Jika merujuk ke varietas maka akan lebih banyak lagi pilihan kopinya. Ada beberapa tahap yang dilalui untuk cupping yakni aroma, tingkat kekentalan, tingkat keasaman, tingkat manis, dan after taste (jejak rasa yang tertinggal setalah meminum kopi).

Rasio kopi yang digunakan adalah perbandingan antara 1:10, 1 gram kopi dan 10ml air. Kenapa? Karena bagi lidah orang awam lebih mudah mengidentifikasi rasanya.

Kopi robusta adalah kopi dengan dark roasted atau sangrai gosong sehingga menciptakan rasa pahit. Sedangkan kopi robusta yang disangrai agak terang akan menciptakan rasa kacang.

Kopi arabika memiliki rasa asam. Namun dalam kopi, rasa asam dapat dideskripsikan berbagai macam, antara lain asam jeruk atau asam lemon. Sedangkan rasa manis pada kopi bukanlah rasa manis pada gula, melainkan rasa manis pada buah. Kopi robusta memiliki tingkat kafein yang lebih tinggi dibanding kopi arabika. Kopi arabika memiliki tingkat kekentalan yang medium, sedangkan robusta tingkat kekentalannya tinggi.

Setiap pengunjung yang terlibat cupping pun memaparkan bagaimana karakter tiap kopi dan tentu berbeda dengan pengunjung satu sama lain. Hal ini tidak salah, karena cita rasa kopi memang menjadi cipta rasa yang pribadi. Pengunjung mendeskripsikan jika rasa kopi robusta lebih strong, ada yang lebih asam, dan ada yang lebih fruity. Pengunjung lain mendeskripsikan ada rasa gula jawa, rasa manis dan asam.

Jika berbicara soal minum kopi, bukan masalah tentang banyak atau sedikitnya. Melainkan kualitasnya dan sesuai tidak dengan selera kita. Karena selera kopi yang enak itu relatif dan berbeda pada setiap orang. Pada sesi cupping ini, tidak ada standar tentang cita rasa kopi yang disediakan. Karena setiap orang memiliki pengalaman selera yang berbeda-beda, mempunyai pengalaman cita rasa yang berbeda-beda. Meminum kopi adalah sesuatu yang sakral.

(vro)