Mengenali si Kopi di Event BICO’s

Pada awal September ini, Dongeng Kopi Jogja melibatkan diri dalam acara kuliner yang diselenggarakan di Jogja Expo Center. Acara bertajuk BICO’s 2016 ini menghadirkan stand-stand berbagai kuliner yang ada di Yogyakarta. BICO’s 2016 sendiri merupakan akronim dari Bakery, Ice Cream, dan Coffee Shop yang diselenggarakan mulai tanggal 3 hingga 7 September 2016.

BICO’s menjadi event potensial untuk memperkenalkan bisnis kuliner terhadap para konsumen. Acara tersebut hasil kreasi Medialink beserta dukungan dari beberapa pihak, salah satunya Dongeng Kopi Jogja.

Secara berturut-turut selama tiga hari, Dongeng Kopi Jogja berkesempatan mengisi acara di panggung dengan tiga topik berbeda setiap harinya yakni Kelas Latte Art, Barista Performance, dan sharing tentang kopi.

Hari pertama (3/9), Lukas Puguh selaku perwakilan dari Dongeng Kopi Jogja memaparkan tentang pembuatan Latte Art. Seni membuat lukisan di permukaan foam ini menjadi menarik di kalangan penikmat kopi tentunya. Para pengunjung turut  belajar mengenai espresso dan basic latte art di atas panggung. Sebagian orang awam akan menilai bahwa latte art sama dengan cappucino. Padahal kedua varian kopi tersebut berbeda. Jika latte art memiliki foam yang tebal, sedangkan cappucinno memiliki foam lebih tipis.

 

Pada hari kedua, (4/9) bersama dengan Lukas Puguh lagi, para pengunjung BICO’s 2016 diajak untuk cupping, uji cita rasa kopi, kali ini membedakan rasa kopi arabika dan robusta. Antusiasme terlihat ketika pengunjung berebut tempat untuk menilai bagaimana karakter dan cita rasa dari kopi arabika maupun robusta. Ada beberapa yahap yang dilalui untuk cupping yakni aroma, tingkat kekentalan,  tingkat keasaman, tingkat manis, dan after taste (jejak rasa yang tertinggal setalah meminum kopi). Pada sesi cupping ini, tidak ada standar tentang cita rasa kopi yang disediakan. Karena setiap orang memiliki pengalaman selera yang berbeda-beda, mempunyai pengalaman cita rasa yang berbeda-beda. Setiap pengunjung yang terlibat cupping pun memaparkan bagaimana karakter tiap kopi dan tentu berbeda dengan pengunjung satu sama lain. Hal ini tidak salah, karena cita rasa kopi memang menjadi cipta rasa yang pribadi.

Memasuki hari ketiga (5/9), Lukas Puguh mengajak para pengunjung untuk sharing tentang kopi. Kali ini, acara lebih santai untuk berbagi informasi tentang kopi. Minimnya informasi tentang kopi membuat acara begitu penting dan menarik, karena selain efisien, sharing informasi ini bisa menambah wawasan pengunjung mengenai kopi negara Indonesia yang menjadi penghasil kopi terbaik dan terbanyak di dunia. Perbincangan ping-pong terjadi antara para pengunjung, pembicara dan MC yang menganggap dirinya kondang. Lukas Puguh memaparkan materi yang dibahas berupa sejarah kopi memasuki Indonesia, jenis-jenis kopi, dan faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menyeduh kopi.

Selama tiga hari tersebut, Dongeng Kopi Jogja mengajak para pengunjung untuk lebih dekat mengenal dan memahami seluk beluk dunia perkopian. Beberapa pengunjung juga beruntung mendapatkan roans bean spesial dalam kemasan dari Dongeng Kopi Jogja.

Tidak hanya itu, Dongeng Kopi Jogja juga membuka stand di BICO’s untuk siapa saja pengunjung yang merindukan kopi maupun yang ingin berbagi informasi jika memang selama workshop merasa tidak puas karena waktu yang terbatas. Jika memang para pengunjung BICO’s 2016 masih penasaran tentang kopi, boleh banget mampir sekedar say hello di kedai Dongeng Kopi Jogja. Sampai bertemu di lain kesempatan ya..