Aksi Cepat Tuku Kursi, Upaya Pembaharuan Suasana Dongeng Kopi

Aksi Cepat Tuku Kursi

Aksi Cepat Tuku Kursi

Aksi Cepat Tuku Kursi atau dapat disingkat ACT merupakan salah satu jawaban sebagai gagasan atas pernyataan kursi yang kurang nyaman setelah kursi meja panjang kayu utuh sebelumnya terjual lantaran pandemi.

Dipa, 27 tahun, pelanggan @dongengkopi memberikan masukan kepada kami bahwa kursi yang ia duduki saban hari sungguh tidak bisa membuatnya bekerja berlama-lama.

 “Saya betah sekali Mas di DKJ tuh, hanya kursinya saja yang perlu dibenahi.” 


Soal produk, pelayanan, dan atmosfirnya sungguh tiada dua. Saya selalu repeat order kok. Ujarnya sembari menghisap esse dalam dalam.

Lain Dipa, soal kenyamanan kursi juga diungkapkan oleh Dedek, 20 tahun, Mahasiswa UII bahwa yang kurang sekarang itu kalau sedang mengerjakan tugas di Dongeng Kopi itu hanya soal tempat duduk.

“Kalau meja yang agak lapang sudah dipakai orang tuh, kadang saya suka balik Mas. Gak jadi garap tugas disini, padahal kalau di tempat lain suka gak cocok minumannya, sayang sih. Makanya saya suka mruput awal biar kebagian meja favorit saya”

Aksi Cepat Tuku kursi
rencana tuku kursi Dongeng Kopi (1)
Aksi Cepat Tuku kursi
rencana tuku kursi Dongeng Kopi (2)

Semenjak pandemi, meja meja panjang memang sudah diganti. Dijual biar tetap beroperasi. Gantinya meja meja dari pendapa Gartjita dipindah ke kedai. Ruang tengah terpangkas untuk lesehan pojok anak, sehingga meja-meja tidak sepenuhnya bisa terisi.

Sementara kalau duduk di meja komunal tidak bisa leluasa. Karena sifatnya misbar, begitu hujan harus pindahan. Sangat merepotkan kata Dipa ketika kami tanya mengapa tidak memilih lorong sayap kiri Dongeng kopi yang mejanya memanjang. 

Aksi Cepat Tuku kursi
rencana tuku kursi Dongeng Kopi (3)
Aksi Cepat Tuku kursi
rencana tuku kursi Dongeng Kopi (4)

Sementara Dedek beralasan bahwa ia selalu bersama kawan bila mengerjakan tugas. Jadi meja untuk laptop bisa terbuka semua kudu yang agak besar. Saat kami tanya bila dipakai orang mengapa tidak berbagi meja, perempuan kelahiran kalimantan ini bilang bahwa ia malu untuk duduk dekat orang asing. 

“Selain juga karena masih ada parno corona sih ya mas kali”

Pandemi merubah banyak hal. Termasuk kebiasaan pelanggan untuk memilih duduk dimana. Maka dari itu kami memutuskan untuk mengganti kursi-kursi yang saat ini ada di kedai sebagai bagian pembaharuan suasana juga tentunya. Ayuri Murakabi, kerani Dongeng Kopi Jogja menandaskan bahwa keinginannya mengganti meja kursi terhalang oleh pendapatan kedai yang masih belum stabil.

“Itulah sebabnya mas, kami bikin ACT. Aksi Cepat Tuku Kursi. Tagarnya disemat ditiap kali kami cerita soal situasi terkini kedai yang perlahan mulai ramai”

Program Aksi Cepat Tuku kursi atau ACT adalah ajakan untuk para pelanggan berpartisipasi melarisi dagangan kopi bungkus Dongeng Kopi.

Aksi Cepat Tuku kursi
rencana tuku kursi Dongeng Kopi (5)
Aksi Cepat Tuku kursi
rencana tuku kursi Dongeng Kopi (6)

“Ya kalau semua pelanggan mayoni kopi bungkus kami, mungkin bakal cepat ya ganti meja kursinya. Soalnya sudah ada pelanggan yang nggambarin bagaimana set meja kursi yang tepat dan nyaman”

Pekan ini kami akan bikin tautan di Tokopedia khusus untuk program ACT ini. Jadi nanti seluruh labanya memang diperuntukkan beli kursi dan meja baru mengganti yang lama yang akan kembali ke pendopo begitu selesai dandan bagian belakang”

Pendapa Gartjita memang belum berfungsi normal. Tumpukan material masih ada disana sini. Sepertiganya digunakan untuk bedeng tukang yang sedang menggarap Rumba Ground. Perluasan home stay yang ada di samping Dongeng Kopi. Menurut Jundan, pengelola Rumba Grup ini ditemui secara terpisah, mengungkapkan kemungkinan akan selesai pada bulan Agustus tahun ini.