Alimin, Anak Kos yang Jadi Nama Taman Baca Dongeng Kopi

Taman Baca dan Toko Buku Kecil di Dongeng Kopi, kami semat nama Alimin. Nama dari seorang anak kos Gang Peneleh yang gemar membaca, tangkas menulis, bernas mengulas, cakap menganalis. Tokoh dalam novel Pacar Merah Indonesia tulisan Matu Mona ini adalah sekondan dari Paul Musotte, Darsnov, Soe Beng Kiat, Djalumin, Semaunoff yang bersama sama bertualang di luar negri bersama pelarian dengan nama alias yang begitu banyak namun sangat disegani karena sikap dan kecerdasannya.

Saat ngekos ia adalah tetangga kamar Musso, Kartosuwiryo, Semaoen dan Soekarno milik Haji Oemar Said Tjokroaminoto. Raja Jawa tanpa mahkota. Tokoh Pergerakan kemerdekaan Indonesia dengan jalur organisasi modern.

Berbagai lakon ia jalani mulai dari Jurnalis Djawa Moeda, editor Modjopahit. Malang melintang di berbagai organisasi mulai dari Budi Oetomo, Sarekat Islam, Insulinde dalam bagian pergerakan nasional mengusahakan kemerdekaan Indonesia.

Tidak sama seperti banyak tokoh lain yang berasal dari kalangan berada, Alimin berasal dari kaum kere yang dapat mengenyam bangku pendidikan bagus dan mendapat lingkungan intelektual mendukung saat indekos di Surabaya. Rumah tokoh islam bergelar singa panggung, raja Jawa tanpa mahkota. Keberuntungan yang tidak didapat oleh orang banyak saat itu bisa sekolah tinggi.

Kabarnya ia disekolahkan GAJ Hazeu Penasehat urusan Pribumi, Kepala Komisi Bacaan Rakyat, seseorang yang berjasa juga atas pendidikan Munawar Musso, dan Prof. Dr. R.M.Ng. Poerbatjaraka.

Cerita soal bagaimana ia disekolahkan adalah karena Alimin kecil saat itu diberi beberapa keping uang oleh Hazeu, akan tetapi ia malah membagi-bagikan kepada teman-temannya. Hal ini menarik hati beliau lantas mengangkatnya sebagai anak.

Alimin meninggal pada tahun 1964 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Oleh Sukarno, mentornya dalam berpolitik ini dianugerahi sebagai pahlawan Nasional.

Meski sudah lama wafat, Alimin kami hidupkan kembali sebagai taman baca teman ngopi saat kawan-kawan singgah ke Umbulmartani. Koleksinya tiap bulan selalu bertambah. Sebagian dari berburu di loakan, sebagian beli di toko buku, sisanya adalah sumbangan penerbit, lembaga lembaga & sokongan warga kerep dolan. Para pelanggan Dongeng Kopi Jogja. Termasuk para teman teman student yang selesai studi koleksi bukunya tidak dibawa pulang dan sayang dengan Dongeng Kopi, menjadi pelanggan, mendermakan bukunya untuk menjadi bagian dari koleksi taman baca dan bermanfaat bagi khalayak. Semangat ini selaras. Jika masa lampau anak kos dari gang kecil di Surabaya kami abadikan menjadi nama Taman Baca, koleksinya rupanya juga disokong oleh anak kos di Jogja yang selesai studi agar bukunya menjadi kaya manfaat. Klop.

Koleksi yang bertambah secara pesat adalah koleksi buku anak. Manakala keluarga datang, anak anak tetap ambil bagian bisa membaca sejumlah buku yang sebelumnya banyak terdiri bacaan dewasa.

Agenda-agenda TB Alimin sebagaimana layaknya taman baca juga bisa kawan kawan ikuti dengan mengikuti informasi di laman social media yang ada. Agenda seperti Obrolan Senja, Baca Puisi Bersama, Kelas Menulis kreatif, adalah bagian dari agenda pengayaan wacana yang sering hadir diinisiasi oleh TB Alimin.

Kawan-kawan bisa tandang untuk membaca, berdiskusi, mengerjakan tugas di TB Alimin setiap hari mulai dari pukul 10.00 WIB setiap hari di Jalan Grogolan – Puntuk, Dongkelsari, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika naik kendaraan umum dari kota, bisa naik Trans Jogja turun di Pasar Pakem nanti bisa jalan kaki atau minta dijemput kontak saja di 087729999267 (Mincil)